Bagi saya pribadi, mengarungi perjalanan ke negara yang
selama ini hanya ada di buku komik yang saya baca ibarat mimpi yang
menjadi nyata. Setelah menabung selama beberapa bulan dan gak banyak jajan,
akhirnya tiket pulang pergi ada di tangan juga. Ternyata mengurus visa ke
Jepang itu tidak sesulit yang dibayangkan sebelumnya, asalkan seluruh dokumen
persyaratan kita lengkap maka gak perlu repot lagi deh. Untuk mendapatkan visa waiver Jepang, saya hanya perlu satu
hari saja untuk mengurusnya. Mudah kan!
Destinasi saya kali ini adalah kota Tokyo dan
sekitarnya. Sebelumnya saya sudah mencari beberapa rekomendasi tempat wisata
mana yang harus dikunjungi dari teman dan juga internet. Nah, beberapa
diantaranya akan saya kunjungi selama beberapa hari ke depan. Tapi, ada baiknya
saya kasih tahu dulu apa sih yang
saya bawa selama perjalanan ini.
Karena ini merupakan perjalanan ala backpacker, maka saya tidak mau membawa
banyak barang. Nah, kira-kira inilah
barang bawaan yang saya siapkan sebelum perjalanan ini saya mulai:
Paspor tentunya jadi barang wajib yang harus dibawa
ketika travelling ke luar negeri dan
kebetulan saya dapat visa waiver yang
multiple entry selama 3 tahun.
Baju
dan celana yang cukup untuk
keperluan di sana beberapa hari.
Kamera Nikon Coolpix L380 yang saya miliki sejak
beberapa tahun lalu.
Smartphone
Samsung Galaxy Note A8 dan
tablet Samsung Galaxy Note 8.0 untuk sekadar update blog saya dan chatting.
Wireless
Pocket WiFi untuk kemudahan
koneksi internet, saya sewa di japan-wireless.
Notebook Macbook Pro andalan dan harddisk WD untuk keperluan penyimpanan dan sunting foto.
Uang
tunai yang saya bawa sekitar 70,000
yen.
Asuransi
yang sudah disiapkan sebelum
waktu keberangkatan.
Obat
Pribadi juga penting untuk
dibawa, termasuk vitamin dan plester luka.
Buat kamu yang berencana untuk bepergian ke luar
negeri, ada beberapa hal tentang masalah finansial yang mesti kamu ketahui,
diantaranya:
Bawalah
uang tunai secukupnya karena
terlalu berisiko jika membawa uang terlalu banyak.
Manfaatkan
kartu debit/kredit yang berlogo
Visa atau Mastercard karena kamu bisa withdrawal
dengan kartu tersebut di mana pun berada.
Untuk
penggunaan kartu kredit sendiri,
kamu harus konfirmasikan terlebih dahulu ke customer
service bank penerbitnya supaya bisa digunakan di negara tujuan.
Tidak
ada salahnya mencari tahu berapa
biaya tarik tunai (withdrawal fee)
dengan kartu ATM yang kamu miliki supaya bisa lebih aware dengan biaya pendebetan itu nantinya. Misalnya saja ATM Bank Mandiri--yang
saya gunakan--akan mendebet Rp. 20,000 per penarikan uang secara otomatis.
Jadikan
airport money changer sebagai solusi terakhir kamu karena perbedaan rate penukaran uang yang cukup tinggi
dibandingkan di negara sendiri. Tapi kalau ini sih berdasarkan pengalaman diri sendiri dan teman saja.
Well, selebihnya saya tinggal menikmati indahnya
perjalanan ini. Kata orang, kalau kita tidak mencoba memulai sesuatu maka hal
tersebut tidak akan pernah terjadi. Dan pada akhirnya saya mengutip satu
kalimat apik dari film Cloud Atlas
yang saya tonton lagi beberapa hari yang lalu.
“Travel far
enough, you meet yourself” ~ David Mitchell.
0 comments