Setelah menikmati jalan-jalan di Tokyo dan sekitarnya
beberapa waktu yang lalu. Saya mendapat kesempatan lain untuk bisa menikmati
keindahan kota Bangkok, Thailand. Namun perjalanan ini terasa singkat sekali
dan rasanya kurang banget, soalnya ada banyak destinasi wisata yang
direkomendasi untuk dikunjungi.
Seperti biasanya, jalan-jalan kali ini dilakukan tanpa
menggunakan jasa tur sehingga bisa menghemat biaya dan atur jadwal sesuka hati.
Saya juga sudah berjanji untuk gak mau kalap belanja sewaktu di sana nanti. Oke,
lanjut yuk!
Kalau kamu pernah nonton serial tv atau pun film Thailand
apa pun, kamu pasti sudah gak asing lagi dengan kota ini. Sama seperti Jakarta!
Penampakannya, tata kotanya, sampai kemacetannya pun sama. Tapi saya gak akan
bahas tentang kemacetan ya di sini. Lol.
Selama beberapa hari itu, saya tinggal di Krit Hostel.
Tempat ini recommended banget untuk kamu yang lagi cari penginapan murah tapi
nyaman di tengah kota. Hostel ini terletak di dekat Democracy Monument dan Khao
San Road, tepatnya di District Samranrat, Phranakorn. Jangan khawatir dari segi
harga, karena benar-benar terjangkau oleh kantong backpacker. Saya hanya
menghabiskan Baht 1,120 untuk 4 hari (termasuk deposit Baht 200 yang nanti akan
dikembalikan sewaktu check out).
Soal jajanan juga harganya murah meriah. Saya mendapati
berbagai stall dan gerobak penjual jajanan ada di hampir setiap sudut jalan di
sana. Mulai dari thai tea, es krim kelapa, sate ayam, rujak buah, pad thai,
lumpia goreng dan banyak lagi. Sayangnya, saya gak tahu apa namanya dalam
bahasa setempat. Hehehe.
Kamu juga gak perlu ragu soal transportasi karena di Bangkok
banyak sekali bus dan angkutan umum yang hilir mudik. Salah satu yang menarik
adalah keberadaan Tuk Tuk yang khas di sini. Tapi karena harganya bisa lebih
mahal dari bus, saya pun tidak menjadikan angkutan umum ini sebagai pilihan
saya. Harga tiket bus yang saya tumpangi rata-rata hanya sekitar Baht 20-30
saja. Kalau kamu naik taksi, biayanya bisa sekitar Baht 200 sekali jalan. Bisa
berpuluh-puluh kali naik bis ya kalau dipikir-pikir.
Yuk, kita mulai perjalanannya.
Democracy Monument
Tugu cantik ini berdiri kokoh di tengah ibukota, sama
seperti Bundaran Hotel Indonesia yang ada di Jakarta Pusat lah kira-kira.
Keberadaan monumen ini sudah ada sejak tahun 1939 untuk mengenang Revolusi 1932
pada saat itu. Sejarah tentang berdirinya monumen ini bisa kamu baca di sini.
Khao San Road
Tak jauh dari Democracy Monument, terdapat jalan yang
terkenal banget yaitu Khao San Road. Di sini saya menemukan banyak
sekali tenda yang menjual beragam cinderamata, pakaian, dan juga makanan khas
Thailand. Tapi dibandingkan dengan kawasan lain, harga jajanan di sini lebih
tinggi daripada di jalan lainnya. Yah mungkin karena ini adalah salah satu
tempat yang banyak dikunjungi turis asing untuk berbelanja atau sekadar
menginap saja. Kebanyakan hostel di sini letaknya berdempetan satu sama lain di
gang yang lumayan sempit dan harganya pun juga lebih tinggi dibandingkan hostel
tempat saya menginap. Setidaknya biaya belanja di sini masih lebih murah ketimbang sewaktu saya belanja di Harajuku ya.
Khao San Road sendiri panjangnya tidak sampai 500 meter lho.
Tapi penuh sesak dengan kehadiran bule-bule pelancong dari seluruh dunia. Saya
sendiri agak sedikit mau tertawa sewaktu hendak mengelilingi area ini. Rasanya
pengen bilang, “Yah, cuma segini aja nih?”. Hahaha..
Bangkok City Library
Kalau sudah merasa bosan berkeliling di Khao San Road, kamu bisa mengunjungi Bangkok City Library
yang ada di dekat kawasan tersebut. Pada tahun 2013, UNESCO memberikan predikat Bangkok sebagai Kota Buku Sedunia. Atas dasar itulah, untuk mewujudkan kota ini sebagai kota belajar maka dibangunlah Perpustakaan Kota Bangkok beberapa tahun lalu dan baru saja diresmikan pada April 2017. Berhubung
saya gak masuk ke dalam, jadi saya gak bisa jelaskan lebih jauh soal
perpustakaan ini.
Grand Palace and The Temple of Emerald Buddha
Nah, ini adalah destinasi yang wajib banget dikunjungi kalau
kamu sedang berada di Bangkok. Saya memilih untuk jalan kaki untuk mencapai
tempat ini, soalnya biar bisa menikmati pemandangan kota Bangkok secara lebih
dekat dan intense. Saya menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam dengan jalan santai sambil
memotret sana sini untuk mencapai tempat itu.
Seperti namanya, Grand Palace, tentu saja ini adalah tempat
tinggalnya Raja Thailand pada zaman dahulu. Sekarang, keluarga kerajaan sudah
tidak tinggal lagi di dalamnya. Namun, masih banyak upacara kerajaan dan
kegiatan kenegaraan diadakan di istana ini.
Sewaktu saya datang ke sini, ada banyak sekali warga
Thailand yang sedang berkumpul dan berdoa di selasar istana untuk mengenang
kematian Raja Bhumibol Adulyadej. Sesaat setelah kematian sang raja pada
Oktober 2016, Pemerintah Thailand mengumumkan adanya periode berkabung selama setahun
ke depan. Pada bulan pertama, televisi nasional menghentikan program rutinnya
dan menggantinya dengan liputan kegiatan kerajaan. Pemerintah juga memasang
foto sang raja di banyak tempat umum yang dapat digunakan para warga untuk
berdoa. Maka tak heran, kalau banyak sekali foto raja yang bisa kamu temukan di
manapun.
Untuk masuk ke Grand Palace, saya membayar tiket sebesar
Baht 500 yang merupakan tiket terusan untuk bisa mengunjungi 3 tempat sekaligus
yaitu The Grand Palace and Temple of Emerald Buddha, Bang Pa-In Palace dan The
Pavilion Of Regalia. Di sini, saya merasa takjub sekali karena bisa melihat
kemegahan istana kerajaan dari jarak dekat. Hampir seluruh bangunan yang ada di
sini bernuansa keemasan dari atap bangunan, dinding bermotif dan patung yang
ada di sana. Pokoknya keren banget, kamu mesti ke sini!
Wat Pho
Kalau kurang puas melihat Temple of Emerald Buddha, kamu
bisa berkunjung ke kuil lain yang ada di sebelah Grand Palace yaitu Wat Pho.
Nah, di sini saya bisa melihat dari dekat patung Reclining Buddha yang terkenal
itu. Ternyata ukurannya besar sekali sampai susah di foto. Kuil ini adalah
salah satu kuil tertua di Bangkok yang dipercaya telah dibangun sekitar tahun
1600an. Tiket masuk ke tempat ini adalah Baht 100.
Di tempat ini, kamu bisa menemukan banyak sekali bangunan
yang berbeda-beda. Menurut peta, ada kurang lebih 23 bangunan di dalam kawasan
Wat Pho. Perlu diingat, kalau kamu mau memasuki area ini sebaiknya gunakanlah
pakaian yang sopan. Tidak boleh menggunakan pakaian terbuka atau terlalu
menonjolkan bentuk tubuh. Jangan memakai celana pendek atau tank top. Karena
sama seperti tempat ibadah lainnya, bangunan ini pun adalah tempat ibadah yang
suci bagi penganutnya. Dan selayaknya seorang tamu yang datang berkunjung ke
rumah orang lain, kita harus menjaga tata krama termasuk ucapan dan perbuatan.
Peraturan ini jelas tertulis di pintu masuk semua kuil dan tempat disucikan
lainnya.
Wat Arun
Sepertinya destinasi ajaib di Bangkok itu tak ada habisnya
ya. Setelah ke Wat Pho, kamu bisa berkunjung ke Wat Arun yang juga tidak jauh
letaknya dari Grand Palace. Nama kuil ini berasal dari nama dewa Hindu, Aruna
yang seringkali dipersonifikasikan sebagai pancaran matahari terbit. Maka tak
heran kalau orang-orang menyebut bangunan ini sebagai Temple of Dawn. Kuil ini
sudah ada sejak abad ke-17, namun direstorasi kembali—setelah ditinggalkan
cukup lama karena adanya perpindahan istana—pada abad 19. Untuk memasuki kuil
ini, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Baht 50.
Wah, panjang juga perjalanan kali ini yaaa. Tapi tenang
saja, semuanya bisa diakses dalam 1 atau 2 hari saja. Saya bersyukur bisa ke
banyak tempat dalam waktu yang terbilang cukup singkat. Namun, saya lebih
bersyukur lagi karena bisa merasakan damainya berada di dalam kuil-kuil
tersebut. Rasanya saya ingin kembali ke sana hanya untuk sejenak bermeditasi
menenangkan pikiran saya yang suka gak karuan ini. :)
21 comments
Seru ya Di, bisa city tour Bangkok. Makasih ya bisa jadi referensi kalo mau kesana hehehe.
ReplyDeleteTapi kalau mau ke sini, mendingan siapkan beberapa hari biar bisa menjelajah banyak tempat La.. hihihi
DeleteWahh benar-benar eksplor tempat wisatanya ya.. koq bisa sih gak tergiur shopping disana? Hehe..
ReplyDeleteFaktor dana terbatas sih yaaa.. huhuhu ini nanti ada lanjutannya lol
DeleteKomplit banget yang di eksplor, itu dari satu lokasi ke lokasi lain naik apa ya ka
ReplyDeleteJalan kakiiii semuaaa.. Tapi kenyataannya di sana masih lebih banyak destinasi yang belum dikunjungi
DeleteWaah gak mampir ke Chatucak (eh ini bener ga ya nulisnya)? Semacam Taman Puring atau Beringharjo-nya Bangkok. Pernah tersesat disitu
ReplyDeleteAdaaa.. nanti akan dibuat tulisan terpisah dan khusus Chatuchak hehehe
Deletenice share, addie!
ReplyDeletebisa jadi panduan nih kalo suatu saat mau ke Bangkok
Thank you Lisa, ini sengaja dishare biayanya supaya bisa jadi referensi juga.. hehehe
Deleteterlihat sangat seruuu. sepertinya aku pengen segera melihat secara langsung.
ReplyDeleteKalau mau cari tiket dari sekarang bisa dapat harga yang lebih murah mbak. Ini karena ku dadakan jadi gak bisa cari yang lebih murah lagi. huhuhu..
DeleteAsik nih, referensi kalau saya kesana...tks ya
ReplyDeleteIya nanti aku tulis lagi deh detilnya, hehehe
DeleteAh, seru banget sih Di!
ReplyDeletewww.dalillauzma.wordpress.com
Aaa.. makasih La udah bersua ke sini hahaha
Deletesyakep bener
ReplyDeleteBangkok memang salah satu kota yang punya banyak landmark yang menarik, mbak
DeleteWaaar byaaaasaaa..
ReplyDeleteNice info Valent.
ReplyDeletetiket sebesar Baht 500 yang merupakan tiket terusan untuk bisa mengunjungi 3 tempat sekaligus yaitu The Grand Palace and Temple of Emerald Buddha, Bang Pa-In Palace dan The Pavilion Of Regalia.
Bang Pa In Palace yg jaraknya 1 jam dr kota BKK kan ?
iya kak, kurang lebih 1 jam perjalanan dari Bangkok. Kalau kamu ke Ayutthaya, boleh tuh mampir dulu ke sini. Karena alasan itulah, aku gak mengunjungi summer palace ini. hehehe..
Delete